Kamis, 22 Desember 2011

DIABETES MELITUS

Definisi

DM adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Mungkin terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespon terhadap insulin dan/atau penurunan atau tidak terdapatnya pembentukan insulin oleh pankreas. Kondisi ini mengarah pada hiperglikemia, yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi metabolik akut seperti ketoasidosis diabetik dan sindrom hiperglikemik hiperosmolar non-ketosis. Hiperglikemia jangka panjang dapat menunjang terjadinya komplikasi mikrovaskular kronis (penyakit ginjal dan mata) serta komplikasi neuropati, DM juga berkaitan dengan suatu peningkatan kejadian penyakit kardiovaskular termasuk infark miokard, stroke dan penyakit vaskular perifer.

Jenis-jenis Diabetes

Tipe I: Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)

Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe I. Sel-sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihancurkan oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Awitannya mendadak biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun.

Tipe II: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)

Sembilan puluh persen sampai 95% penderita diabetik adalah tipe II. Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap insulin (resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin. Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar glukosa darah menetap, suplemen dengan preparat hipoglikemik (suntikan insulin dibutuhkan, jika preparat oral tidak dapat mengontrol hiperglikemia). Terjadi paling sering pada mereka yang berusia lebih dari 30 tahun dan pada mereka yang obesitas.

Tanda dan Gejala

Dari sudut pasien DM sendiri, hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat ke dokter dan kemudian didiagnosa sebagai DM ialah keluhan:

- Kelainan kulit : gatal, bisul-bisul

- Kelainan ginekologis : keputihan

- Kesemutan, rasa baal

- Kelemahan tubuh

- Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh

- Infeksi saluran kemih

Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah genital atau pun daerah lipatan kulit lain seperti di ketiak dan di bawah payudara, biasanya timbul akibat jamur. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul-bisul atau luka yang lama tidak sembuh. Pada wanita, keputihan merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan pasien datang ke dokter ahli kebidanan. Jamur terutama candida merupakan penyebab tersering dari keluhan pasien.

Rasa baal dan kesemutan akibat sudah terjadinya neuropati, juga merupakan keluhan pasien, disamping keluhan lemah dan mudah merasa lelah. Pada pasien laki-laki mungkin keluhan impotensi yang menyebabkan pasien datang ke dokter. Keluhan lain yaitu mata kabur yang disebabkan katarak, ataupun gangguan refraksi akibat perubahan-perubahan pada lensa oleh hiperglikemia. Mungkin pula keluhan tersebut disebabkan kelainan pada corpus vitreum. Diplopia binokular akibat kelumpuhan sementara otot bola mata dapat pula merupakan salah satu sebab pasien berobat ke dokter mata.

Diabetes mungkin pula ditemukan pada pasien yang berobat untuk infeksi saluran kemih dan untuk tuberculosis paru. Jika pada mereka kemudian ditanyakan dengan teliti mengenai gejala dan tanda DM, pada umumnya juga akan ditemukan gejala khas DM, yaitu poliuria akibat diuresis osmotic, polidipsia, polifagia dan berat badan menurun.

Evaluasi Diagnostik

  • Adanya kadar glukosa darah yang tinggi secara abnormal, kadar glukosa darah puasa diatas 140 mg/dl atau kadar glukosa plasma acak diatas 200 mg/dl pada lebih dari 1 kali pemeriksaan.
  • Uji Toleransi Glukosa Oral (OGTT)

Penatalaksanaan

Tujuan utama pengobatan adalah untuk mencoba menormalisasi aktivitas insulin dan kadar glukosa darah untuk menurunkan perkembangan komplikasi neuropati dan vaskular. Tujuan terapeutik pada masing-masing tipe diabetes adalah untuk mencapai kadar glukosa darah (euglikemia) tanpa mengalami hipoglikemia dan tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari pasien dengan serius. Terdapat 5 komponen penatalaksanaan untuk diabetes: diit, olah raga (latihan), pemantauan, obat-obatan (sesuai kebutuhan) dan penyuluhan.

  1. Pengobtan primer dari DM tipe I adalah insulin.
  2. Pengobatan utama dari DM tipe II adalah penurunan BB.
  3. Olah raga penting dalam meningkatkan keefektifan insulin.
  4. Gunakan agen hipoglikemia oral jika diit dan olah raga tidak berhasil mengontrol kadar glukosa darah.
  5. Karena pengobatan akan bervariasi sepanjang perjalan penyakit akibat perubahan gaya hidup, status fisik dan emosional, juga kemajuan terapi, secara konstan dikaji dan modifikasi rencana pengobatan. Juga, penting untuk memberikan penyuluhan baik bagi pasien maupun keluarga.

Penatalaksanaan Diit

  1. Kelompokkan semua unsur makanan yang penting (mis. Vitamin, mineral).
  2. Pencapaian dan pemeliharaan BB ideal: pemenuhan kebutuhan energi
  3. Pencegahan fluktuasi kadar gula darah sehari-hari yang luas, pertahankan sedekat dan seaman mungkin pada kadar gula darah normal.
  4. Kurangi kadar lemak darah, jika terjadi peningkatan.
  5. Pasien yang membutuhkan insulin untuk membantu mengontrol kadar gula darahnya harus mempertahankan konsistensi dalam jumlah kalori dan karbohidrat yang dimakan pada waktu makanan yang berbeda.
  6. Untuk pasien obesitas (terutama diabetes tipe II) pemenuhan BB merupakan kunci keberhasilan pengobatan dan faktor pencegahan utama untuk perkembangan diabetes.

Komplikasi

Komplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe DM digolongkan sebagai akut dan kronik

Komplikasi akut

Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek dari glukosa darah.

  1. Hipoglikeia.
  2. Ketoasidosis diabetic (DKA)
  3. sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik (HHNK).

Komplikasi kronik

Umumnya terjadi 10 sampai 15 tahun setelah awitan.

  1. Makrovaskular (penyakit pembuluh darah besar), mengenai sirkulasi koroner, vaskular perifer dan vaskular selebral.
  2. Mikrovaskular (penyakit pembuluh darah kecil), mengenai mata (retinopati) dan ginjal (nefropati). Kontrol kadar glukosa darah untuk memperlambat atau menunda awitan baik komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular.
  3. Penyakit neuropati, mengenai saraf sensorik-motorik dan autonomi serta menunjang masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki.

Diagnosa Keperawatan Utama

  1. Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan poliuria dan dehidrasi.
  2. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakseimbangan insulin, makanan dan aktivitas.
  3. Kurang pengetahuan tentang keterampilan/informasi perawatan diri.
  4. Potensial kurang perawatan diri b.d kerusakan fisik dan factor-faktor social.
  5. Ansietas b.d kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi diabetes, kesalahan informasi yang berhubungan dengan diabetes, ketakutan akan komplikasi diabetes.

Masalah- Masalah Kolaboratif

  1. Kelebihan cairan, edema pulmonal, gagal jantung kongestif.
  2. Hipoglikemia
  3. Hiperglikemia dan ketoasidosis
  4. Hipokalemia
  5. Edema selebral

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 22 Desember 2011

DIABETES MELITUS

Diposting oleh Unknown di 20.33

Definisi

DM adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Mungkin terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespon terhadap insulin dan/atau penurunan atau tidak terdapatnya pembentukan insulin oleh pankreas. Kondisi ini mengarah pada hiperglikemia, yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi metabolik akut seperti ketoasidosis diabetik dan sindrom hiperglikemik hiperosmolar non-ketosis. Hiperglikemia jangka panjang dapat menunjang terjadinya komplikasi mikrovaskular kronis (penyakit ginjal dan mata) serta komplikasi neuropati, DM juga berkaitan dengan suatu peningkatan kejadian penyakit kardiovaskular termasuk infark miokard, stroke dan penyakit vaskular perifer.

Jenis-jenis Diabetes

Tipe I: Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)

Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe I. Sel-sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihancurkan oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Awitannya mendadak biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun.

Tipe II: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)

Sembilan puluh persen sampai 95% penderita diabetik adalah tipe II. Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap insulin (resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin. Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar glukosa darah menetap, suplemen dengan preparat hipoglikemik (suntikan insulin dibutuhkan, jika preparat oral tidak dapat mengontrol hiperglikemia). Terjadi paling sering pada mereka yang berusia lebih dari 30 tahun dan pada mereka yang obesitas.

Tanda dan Gejala

Dari sudut pasien DM sendiri, hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat ke dokter dan kemudian didiagnosa sebagai DM ialah keluhan:

- Kelainan kulit : gatal, bisul-bisul

- Kelainan ginekologis : keputihan

- Kesemutan, rasa baal

- Kelemahan tubuh

- Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh

- Infeksi saluran kemih

Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah genital atau pun daerah lipatan kulit lain seperti di ketiak dan di bawah payudara, biasanya timbul akibat jamur. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul-bisul atau luka yang lama tidak sembuh. Pada wanita, keputihan merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan pasien datang ke dokter ahli kebidanan. Jamur terutama candida merupakan penyebab tersering dari keluhan pasien.

Rasa baal dan kesemutan akibat sudah terjadinya neuropati, juga merupakan keluhan pasien, disamping keluhan lemah dan mudah merasa lelah. Pada pasien laki-laki mungkin keluhan impotensi yang menyebabkan pasien datang ke dokter. Keluhan lain yaitu mata kabur yang disebabkan katarak, ataupun gangguan refraksi akibat perubahan-perubahan pada lensa oleh hiperglikemia. Mungkin pula keluhan tersebut disebabkan kelainan pada corpus vitreum. Diplopia binokular akibat kelumpuhan sementara otot bola mata dapat pula merupakan salah satu sebab pasien berobat ke dokter mata.

Diabetes mungkin pula ditemukan pada pasien yang berobat untuk infeksi saluran kemih dan untuk tuberculosis paru. Jika pada mereka kemudian ditanyakan dengan teliti mengenai gejala dan tanda DM, pada umumnya juga akan ditemukan gejala khas DM, yaitu poliuria akibat diuresis osmotic, polidipsia, polifagia dan berat badan menurun.

Evaluasi Diagnostik

  • Adanya kadar glukosa darah yang tinggi secara abnormal, kadar glukosa darah puasa diatas 140 mg/dl atau kadar glukosa plasma acak diatas 200 mg/dl pada lebih dari 1 kali pemeriksaan.
  • Uji Toleransi Glukosa Oral (OGTT)

Penatalaksanaan

Tujuan utama pengobatan adalah untuk mencoba menormalisasi aktivitas insulin dan kadar glukosa darah untuk menurunkan perkembangan komplikasi neuropati dan vaskular. Tujuan terapeutik pada masing-masing tipe diabetes adalah untuk mencapai kadar glukosa darah (euglikemia) tanpa mengalami hipoglikemia dan tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari pasien dengan serius. Terdapat 5 komponen penatalaksanaan untuk diabetes: diit, olah raga (latihan), pemantauan, obat-obatan (sesuai kebutuhan) dan penyuluhan.

  1. Pengobtan primer dari DM tipe I adalah insulin.
  2. Pengobatan utama dari DM tipe II adalah penurunan BB.
  3. Olah raga penting dalam meningkatkan keefektifan insulin.
  4. Gunakan agen hipoglikemia oral jika diit dan olah raga tidak berhasil mengontrol kadar glukosa darah.
  5. Karena pengobatan akan bervariasi sepanjang perjalan penyakit akibat perubahan gaya hidup, status fisik dan emosional, juga kemajuan terapi, secara konstan dikaji dan modifikasi rencana pengobatan. Juga, penting untuk memberikan penyuluhan baik bagi pasien maupun keluarga.

Penatalaksanaan Diit

  1. Kelompokkan semua unsur makanan yang penting (mis. Vitamin, mineral).
  2. Pencapaian dan pemeliharaan BB ideal: pemenuhan kebutuhan energi
  3. Pencegahan fluktuasi kadar gula darah sehari-hari yang luas, pertahankan sedekat dan seaman mungkin pada kadar gula darah normal.
  4. Kurangi kadar lemak darah, jika terjadi peningkatan.
  5. Pasien yang membutuhkan insulin untuk membantu mengontrol kadar gula darahnya harus mempertahankan konsistensi dalam jumlah kalori dan karbohidrat yang dimakan pada waktu makanan yang berbeda.
  6. Untuk pasien obesitas (terutama diabetes tipe II) pemenuhan BB merupakan kunci keberhasilan pengobatan dan faktor pencegahan utama untuk perkembangan diabetes.

Komplikasi

Komplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe DM digolongkan sebagai akut dan kronik

Komplikasi akut

Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek dari glukosa darah.

  1. Hipoglikeia.
  2. Ketoasidosis diabetic (DKA)
  3. sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik (HHNK).

Komplikasi kronik

Umumnya terjadi 10 sampai 15 tahun setelah awitan.

  1. Makrovaskular (penyakit pembuluh darah besar), mengenai sirkulasi koroner, vaskular perifer dan vaskular selebral.
  2. Mikrovaskular (penyakit pembuluh darah kecil), mengenai mata (retinopati) dan ginjal (nefropati). Kontrol kadar glukosa darah untuk memperlambat atau menunda awitan baik komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular.
  3. Penyakit neuropati, mengenai saraf sensorik-motorik dan autonomi serta menunjang masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki.

Diagnosa Keperawatan Utama

  1. Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan poliuria dan dehidrasi.
  2. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakseimbangan insulin, makanan dan aktivitas.
  3. Kurang pengetahuan tentang keterampilan/informasi perawatan diri.
  4. Potensial kurang perawatan diri b.d kerusakan fisik dan factor-faktor social.
  5. Ansietas b.d kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi diabetes, kesalahan informasi yang berhubungan dengan diabetes, ketakutan akan komplikasi diabetes.

Masalah- Masalah Kolaboratif

  1. Kelebihan cairan, edema pulmonal, gagal jantung kongestif.
  2. Hipoglikemia
  3. Hiperglikemia dan ketoasidosis
  4. Hipokalemia
  5. Edema selebral

0 komentar on "DIABETES MELITUS"

Posting Komentar